Selamat malam, malam ini belum berubah seperti kemarin
Pikiranku masih saja disesaki oleh bayangmu
Oleh bingkai kacamata mu yang buatmu kian menarik
Juga senyummu yang cekung keatas, seakan minta formalin mendekapnya
Baju lengan panjangmu yang menjagamu dari teriknya panas matahari
biar merah-merah dan gatal malas berkunjung kesana
Iya segala dialog yang keluar darimu itu terasa begitu teduh
Menyejukan pikiranku, yang kini kian kalap dengan masalah pendidikan dan pekerjaan
Sebelumnya kupikir hanya jarak yang akan membuat mu berpikir sekali dua kali atau bahkan tiga kali juga lebih untuk membuka pintu hatimu untuknya, 'nya' disini tentunya aku.
Tapi tidak
Kesibukanpun jadi alasan dan alasan untuk diam dan seakan menjaga genggsimu untuk meraih tanganku
Bukan gagal, aku tidak gagal mendobrak kerasnya pintu hatimu
Karena kuyakin bahagiaku itu sinonim dengan namamu
Atas nama siapapun, aku berhimpun.
No comments:
Post a Comment