Canda yang kukira Cinta

Kenapa melempar senyum jika hanya ingin menyapa?
Kenapa genggam tanganku jika hanya ingin ajak makan siang?
Kenapa usap pipiku jika bisa kamu bilang aja?
Kenapa belai rambutku jika belai rambutmu pun bisa?
Kenapa panggil-panggil namaku di tengah keramaian padahal ramai?
Kenapa dan kenapa
Hamparan pertanyaan tak kunjung henti, menyelimuti dan menghujani pikiranku
Saat semuanya sudah yakin dan kutegaskan bahwa ini cinta tapi ternyata kamu cuma bercanda
Gulanaaa

Sinonim dari kata Bahagia adalah Kamu

Selamat malam, malam ini belum berubah seperti kemarin
Pikiranku masih saja disesaki oleh bayangmu
Oleh bingkai kacamata mu yang buatmu kian menarik
Juga senyummu yang cekung keatas, seakan minta formalin mendekapnya
Baju lengan panjangmu yang menjagamu dari teriknya panas matahari
biar merah-merah dan gatal malas berkunjung kesana
Iya segala dialog yang keluar darimu itu terasa begitu teduh
Menyejukan pikiranku, yang kini kian kalap dengan masalah pendidikan dan pekerjaan
Sebelumnya kupikir hanya jarak yang akan membuat mu berpikir sekali dua kali atau bahkan tiga kali juga lebih untuk membuka pintu hatimu untuknya, 'nya' disini tentunya aku.
Tapi tidak
Kesibukanpun jadi alasan dan alasan untuk diam dan seakan menjaga genggsimu untuk meraih tanganku
Bukan gagal, aku tidak gagal mendobrak kerasnya pintu hatimu
Karena kuyakin bahagiaku itu sinonim dengan namamu
Atas nama siapapun, aku berhimpun.

Salah Arus

Dan malam membawa kita terlelap dalam kelamnya mimpi,
Lalu mati seakan mati padahal hanya diam dalam
Apa yang terjadi hari ini
Belum pernah masuk daftar ambisi
Dan malam membawa kita terlelap dalam kelamnya mimpi,
Lalu mati seakan mati padahal hanya diam dalam
Apa yang terjadi hari ini
Belum pernah masuk daftar ambisi
Dan malam membawa kita terlelap dalam kelamnya mimpi,
Lalu mati seakan mati padahal hanya diam dalam
Apa yang terjadi hari ini
Belum pernah masuk daftar ambisi
Dan malam membawa kita terlelap dalam kelamnya mimpi,
Lalu mati seakan mati padahal hanya diam dalam
Apa yang terjadi hari ini
Belum pernah masuk daftar ambisi
Dan malam membawa kita terlelap dalam kelamnya mimpi,
Lalu mati seakan mati padahal hanya diam dalam
Apa yang terjadi hari ini
Belum pernah masuk daftar ambisi
Dan malam membawa kita terlelap dalam kelamnya mimpi,
Lalu mati seakan mati padahal hanya diam dalam
Apa yang terjadi hari ini
Belum pernah masuk daftar ambisi

Journalist!

Sekelebat teringat memori 2004 silam, saat seorang pahlawan tanpa tanda jasa(namun berbayar) bertanya tentang cita-cita. Jawaban saat itu yang keluar dari mulut gue yang asem meski gak ngerokok adalah; WARTAWAN.
Kenapa wartawan? Gue juga gak ngerti kalo harus jawab kenapa dulu gue mengidamkan mata pencaharian tersebut.
Tapi setelah gue tela'ah lebih dalam, ternyata wartawan itu keren. Pewarta kabar.
Entah kabar baik atau buruk.
Pewarta yang mencari kebenaran tanpa takut adanya ancaman. tsaaaah
2013 kini yang paling kuat bekerja dibidang jurnalis kaya gitu, yang pasti adek-adek yang suka kepo.Hehehe #nyengirnyindir

Semua Yang Kita Raih

Baru dan belum tentu lama
Tinggal di Bumi adalah sebuah pertanyaan
Entah sampai dimana kapan kita berdiri tegar disini
Berdiri seperti besi besar
Semua yang kita raih dengan keringat
Semua yang kita raih dengan berpikir rumit berkali-kali
Semua yang kita raih sampai tiduran2 di lantai
Semua yang kita raih dengan nungging2 
Semua yang kita raih dengan senyuman terpaksa kepada atasan kita
Semua yang kita raih sampai dinihari
Semua yang kita raih hingga cuma tidur gak sampe 4 jam dalam 24jam
Semua yang kita raih dengan menjelek2an diri kita agar terlihat lucu
Semua yang kita raih dengan jas hujan dibawah derasnya hujan
Semua yang kita ketik ditwitter
Iya semuanya itu adalah titipan Tuhan,
Termasuk followers twitter. Mereka semua adalah titipan Tuhan, jadi kalo mereka tiba-tiba berkurang,
Ya terimalah dengan ikhlas.
Karena mereka itu Titipan Tuhan juga
dan itu sudah jadi Takdir.

Kelereng dalam Kaleng Pilox

Diam, tidak bersuara, mengikuti arus.
Entah sampai kapan harus seperti itu..
Tak ada guna, apalagi daya
Memang menjadi kelereng dalam Kaleng Pilox adalah sebuah keharusan
Berisik dan tak kenal diam
Terus bergerak
Terus menjaga cairan pilox agar tidak membeku kaku
Menjaga ritme hidup agar terus seirama