kartulsibadek

Dec 27, 2011

Pengagum bukan Penggandeng

 Wajahmu terlalu indah untuk disebut sebagai manusia, meski manusia sempurna adanya mungkin kau adalah 'masterpiece' ciptaan Tuhan. Teman-teman sudah banyak yang menyindir dengan susunan kata demi kata yang tercipta tapi itu tak akan merubah fondasi hubungan kita yang telah terjalin 3 taun kebelakang. Sejenak aku ingin bercerita tentang skenario dalam menjalin hubungan terlebih dahulu;
Penjelasan Ilmiah; Saat pertama ditemukan kita gak akan henti-hentinya bersyukur sama Tuhan karna sudah dipertemuin sama 'someone', Melihat senyumannya rasanya sejuk sekali apalagi matanya yang indah berbinar. Tanpa pikir panjang akhirnya beraniin diri buat kenalan "entah bagaimana caranya pokoknya harus kenalan",susana pergolakan hati saat itu.Setelah itu kita saling tegur sapa, pendekatan tanpa ikatan terus dilakukan, kita jalan bareng entah kemana entah dimana tanpa arah..Tertawa bersama membuat kita terpaksa mengungkap cinta tapi ditolak, Usaha lagi deketin lebih intensif, nembak lagi dan kali ini akhirnya jadian. Senang seru untuk awal, ditengah perjalanan udah gak ada rasanya malah basi.break untuk beberapa musim akhirnya putus beneran lalu kita kehilangan kontak dengannya mungkin hati saat itu kecewa, marah. tapi setelah diem-dieman untuk waktu lama akhirnya kita temenan lagi dengan keadaan kaku.

 Aku benci skema hubungan seperti itu, daridulu selalu begitu.Lebih baik tak ada aturan dalam hubungan.Lebih baik kita berpegang tangan untuk sesekali tidak untuk sepanjang hari. Kita gak perlu memuji, merayu,kita hanya bicara seperti biasa adanya. Aku menyukaimu dan tak ingin memilikimu tapi kamu harus bahagia. Itu kenapa aku lebih memilih menjadi pengagum bukan menjadi penggandeng.

No comments: